Rabu, 06 Desember 2017

CARA PENGEMBANGBIAKAN AYAM BANGKOK ADUAN

Sebelum kita menjelaskan cara pengembangbiakan sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu Cara budidaya ayam bangkok aduan, jika Anda mau berhasil di dalam budidaya ayam bangkok aduan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa menghasilkan ayam bangkok aduan yang tidak terkalahkan, pelajari dahulu baru lanjut ke sini.

Pemilihan Induk Ayam

Induk Jantan


Seleksi merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu genetika (keturunan). Pemilihan induk yang bermutu diharapkan akan menghasilkan keturunan yang bermutu pula. Seleksi pada umumnya berdasarkan kemampuan produksi, catatan dan produksi turunan, serta daya waris sifat induk.
Ciri fisik ayam aduan yang baik adalah badan panjang, ayam yang berdiri akan membentuk sudut sekitar 60⁰ dari ujung kepala sampai ekor, lutut sedikit menekuk ke belakang, dan tulang leher kekar, Sifat khasnya adalah semangat tarung yang tinggi, pantang menyerah, stamina bagus, pandai mencari peluang untuk melancarkan serangan, pukulannya keras, tepat, dan akurat. Cacat bekas tarung tidak akan menurun.

Calon pejantan yang akan dikawinkan harus sehat kondisinya, lebih baik lagi ayam yang belum pernah sakit. Sebaiknya pejantan dikawinkan pada saat jaya-jayanya. Secara garis besar dapat disebutkan bahwa induk betina dan pejantan akan mewariskan sifat-sifatnya kepada anak-anaknya dengan perbandingan yang sama 1 : 1. Sistem pewarisan bersifat silang, artinya sifat induk jantan akan diwariskan kepada keturunannya yang berjenis kelamin betina, sebaliknya induk betina akan mewariskan sifat-sifatnya kepada anaknya yang jantan.

Adapun ciri-ciri ayam bangkok yang baik untuk dijadikan sebagai bibit adalah sebagai berikut.
  1. Bulu menunjukan sebagai ayam bangkok murni, warna dasar hitam dan bulu hias wiring kuning atau jragem.
  2. Permukaan bulu penutup tubuh mengkilap.
  3. Kulit berwarna kuning kemerahan. Kulit ayam yang dominan warna putih kuning, tanpa ada warna merah, menunjukan bahwa ayam tersebut mengandung darah ayam kampung.
  4. Pejantan harus berbadan sehat, agak bundar, dan tinggi.
  5. Dalam posisi diam maupun berjalan, ayam itu tegak lurus.
  6. Mata tampak jeli, tajam, dan bersinar.
  7. Kuku dan paruh pendek.
  8. Daerah anus dan sekitarnya kelihatan basah, lembut, dan lebar.
  9. Secara umum, induk tidak mempunyai kelainan atau cacat tubuh.
  10. Secara keseluruhan, ayam tersebut mempunyai aktivitas gerak yang tinggi dan lincah.
Satu hal yang harus selalu di ingat adalah agar pejantan bibit mempunyai garis keturunan yang mendekati ayam bangkok murni.

Induk Betina

Induk betina yang baik harus diseleksi dengan berbagai cara.
  1. Kulit ayam betina berwarna kuning kemerah-merahan, seperti halnya induk jantan.
  2. Induk merupakan keturunan dari pejantan yang dahulu pernah menjadi ayam petarung.
  3. Induk betina diusahakan agar berasal dari pejantan yang mempunyai pola dan gaya tarung yang berbeda dengan pasangannya, misalnya induk jantan harus mempunyai sifat bertarung atas, sedangkan betinanya mempunyai sifat bertarung bawah.
  4. Induk selalu kelihatan sehat dan riang.
  5. Umur induk sebaiknya tidak terlalu muda.
  6. bentuk tubuh normal dan tidak cacat.
  7. Mata jeli, tajam, dan bersinar.
  8. Kuku dan paruh pendek.
Secara khusus kriteria ini tidak berpengaruh besar bagi kualitas anaknya, tetapi jumlah telur banyak akan memiliki peluang untuk menghasilkan anak ayam yang banyak.
Previous Post
Next Post